contoh kalimat confirmation bias
- You're a textbook case of confirmation bias.
Kau seorang buku teks kasus dari konfirmasi yang bias. - It is a kind of fallacy of selective attention, the most common example of which is the confirmation bias.
Ini adalah sebuah jenis kesesatan perhatian selektif, contoh paling umumnya adalah bias konfirmasi. - The study also found that "individual choice", or confirmation bias, likewise affected what gets filtered out of News Feeds.
Studi ini juga menemukan bahwa "pilihan individu", atau bias konfirmasi, juga mempengaruhi apa yang disaring dari Kabar Berita. - By visiting an "echo chamber", people are able to seek out information which reinforces their existing views, potentially as an unconscious exercise of confirmation bias.
Dengan mengunjungi "ruang gema", orang dapat mencari informasi yang memperkuat pandangan mereka yang ada, berpotensi sebagai latihan bias konfirmasi yang tidak disadari. - And there's another cognitive bias I'll call confirmation bias, where we tend to accept data that confirms our beliefs and reject data that contradicts our beliefs.
Ada satu penyimpangan logika yang penting Saya sebut penyimpangan konfirmasi dimana kita cenderung menerima data yang mengkonfirmasi kepercayaan kita dan menolak data yang menentang kepercayaan kita. - Since the content seen by individual social media users is influenced by algorithms that produce filter bubbles, users of social media platforms are more susceptible to confirmation bias, and may be exposed to biased, misleading information.
Karena konten yang dilihat oleh pengguna media sosial individu dipengaruhi oleh algoritme yang menghasilkan gelembung filter, pengguna platform media sosial lebih rentan terhadap bias konfirmasi, dan dapat terkena bias, informasi menyesatkan. - Thus, freethinkers strive to build their opinions on the basis of facts, scientific inquiry, and logical principles, independent of any logical fallacies or intellectually limiting effects of authority, confirmation bias, cognitive bias, conventional wisdom, popular culture, prejudice, sectarianism, tradition, urban legend, and all other dogmas.
Para pemikir bebas (freethinkers) berusaha untuk membentuk pendapat mereka beradasarkan fakta, penyelidikan ilmiah, dan prinsip logika yang memisahkan diri dari segala kekeliruan akal atau secara sadar membatasi pengaruh dari kekuasaan, bias konfirmasi, bias kongnitif, kebijaksanaan konvensional, kebudayaan populer, prasangka, sektariasme, tradisi, legenda urban dan dogma-dogma lainnya.